Buat bayar hutang pada kamu (iya kamu 😘) pun buat kejar setoran ODOA ijinkan saya menyudahi serial yang hampir terlupa bahkan dibatalkan yaitu bahasan kita soal migrasi sistem operasi Windows ke SSD baru.

Singkat cerita saya menyerah melakukan pemulihan sistem Windows dari sistem operasi GNU/Linux. Walau terlihat sedikit lagi berhasil. Cuma butuh sentuhan akhir. Mungkin. Tapi karena level energi sudah rendah saya memutuskan berhenti.

😒

Saya lewati satu-dua cerita gagal dalam recovery via Windows dan berikut adalah cerita berhasilnya yaitu menggunakan perangkat lunak dari vendor merk SSD yang saya gunakan atau lebih tepatnya buatan Clonix.

Sayangnya saya lupa tempat menyimpan (atau tak sengaja terhapus) berkas Screenshot saat Clonix melakukan sihirnya. Sihir memang kata hiperbolis yang saya pilih, karena selesai melakukan Cloning ternyata si Clonix menulis ulang MBR buat saya, MBR yang tadinya berisi grub ditimpa bootloader yang langsung memanggil Windows (saya lupa namanya, BCD?). Semoga dia tidak menulis hal-hal aneh di sana. Jadi selesai proses cloning, sistem Windows saya langsung siap pakai. Saya terguncang.

😱

Berikut adalah tangkapan layar dari buku manual :

Seperti yang kamu lihat digambar, kita bisa hanya memilih satu partisi untuk di-clone. Ini yang saya lakukan, saya hanya memilih partisi C:. Sayangnya perangkat luak ini belum mendukung format partisi GNU/Linux. Jadi saya tidak bisa sekaligus melakukan cloning sistem ArchLinux saya di sini.

Tamat.

Referensi :

https://t.me/halamanbelakang