Tetiba teringat pepatah kurang bijak namun kaya akan kejujuran :

Pemain catur kehilangan 100 poin ELO setelah menikah.

Terdengar sedikit egois namun ternyata banyak logis dan benarnya. Bahkan kita bisa menambah klausa pada kata bijak di atas menjadi :

…berkurang 100 lagi saat kedatangan seorang anak.

Egois! Walau ada sedikit anomali yang saya alami yaitu justru ELO (bukan resmi) naik saat anak pertama saya - yang ditunggu-tunggu selama 3 tahun - lahir, dan kemudian anomali yang sama terjadi lagi saat anak kedua - yang tak diduga-duga - diamanahkan pada saya dan istri satu setengah tahun kemudian.

Marsyad dan Hilya. Tak dapat dipercepat apalagi ditunda.

Tapi dari segi produktifitas masih jelas terlihat menurun. Saya mulai sulit menulis (saat membuat tulisan ini pun kakak merengek karena penasaran dengan laptop dan ayahnya) pun soal berkarya, satu yang disayangkan banyak orang kecuali saya yaitu batal mengikuti Olimpiade Nasional MIPA Perguruan Tinggi tingkat Nasional yang bertepatan dengan detik-detik kelahiran anak pertama.

Malu rasanya pada diri sendiri yang dulu sombong bilang “Bisa!” saat muda. Menyoal kuliah, nikah, kerja, dan berkarya sekaligus, bersamaan.

...

Melajut bahasan cloning Windows sebelumnya, setelah “berhasil gagal” menggunakan wimlib saya masih berkeras menggunakan Linux untuk memulihkan Sistem Windows. Kali ini saya menggunakan DCFL (DoD Computer Forensics Lab) dd replacement with hashing. Saya masih kurang menjelajahi paket bernama aneh ini, yang saya tau dcfldd = dd dengan informasi byte yang telah berhasil diperoses.

# dcfldd if=/dev/sdc1 of=/dev/sda2 bs=64 conv=noerror,sync

Kalau kamu belum tau/mau tau maksud dan tujuan perintah di atas kamu bisa menggunakan man dd sama saja soalnya. Selanjutnya kita memperbarui grub.cfg untuk menambahkan partisi baru Windows kita.

Selesai dcfldd melakukan tugasnya, kemungkinan besar - karena ukuran partisi yang berbeda - partisi baru kita akan memiliki bagian tidak teralokasi. Gunakan gparted untuk mengisi bagian tersebut.

Semua terlihat baik, yuk kita mulai ulang komputer dengan percaya diri!

😎

Ternyata eh ternyata.. “aku tidak mampu mengerti disk kamu” kata bootloader Sa7an (bukan typo). Sejujurnya saya juga enggak sanggup mengerti SSD bermerk nyamnyung ini. Saya enggak ngerti kenapa harganya mahal.

😭

Sekilas menjelajah mesin pencari, konon ini akibat bootloader rusak dan seterusnya, saya juga sudah mencoba buat memulihkannya melalui installer, namun ternyata SSD tidak terdeteksi, butuh driver katanya. OK saya berhenti sampai di sini. Menyerah, ganti SSD dengan HDD lama, dan kemudian mencoba recovery lewat sistem Windows saja. Nantikan kelanjutannya di bagian ketiga dari seri kita yang sangat menegangkan ini.

Selamat ini adalah (kurang/lebih) “tutorial gagal” kedua yang kamu baca!

Referensi :

http://dcfldd.sourceforge.net/