Buat para home grower atau pekebun rumahan terkadang pertumbuhan tanaman yang terlalu pesat malah dihindari. Karena terbatasnya lahan dan mempersulit panen buah. Pohon yang terlalu tinggi misalnya, terkadang hasil panen malah lebih banyak dinikmati kelelawar dan burung ketimbang sang petani. Walau hal ini bisa saja terjadi karena kesalahan kita sendiri yang memberi pupuk Nitrogen terlalu banyak. (Baca juga : Meraba Kecukupan Nutrisi Tanaman dalam Tanah) Sehingga pohon menjadi bongsor. Parahnya lagi si bongsor ini biasanya malas. Malas berbuah.
Tanaman atau mungkin semua makhluk bersel biasanya malas ber-reproduksi kalau lingkungan terlalu nyaman. Oleh karena itu terkadang kita perlu menyiksa tanaman supaya mau berbuah. Salah satu tehnik buat menyiksa yaitu “cincturing”. Sayangnya saya enggak nemu istilah bahasa Indonesianya. Cincturing atau Girdling dilakukan dengan melukai batang pohon. Ada berbagai macam cara dilakukan misalnya dengan membuat sayatan kecil sampai ke lapisan kambium, membacok atau menyabet dengan golok.
Sadis yah?
😰
Bahkan ada yang memaku.
Kuntilanak kali..
😱
Hal ini menyebabkan aliran getah yang membawa pati, hormon dll terhambat. Sehingga pertumbuhan terganggu. Anehnya hal ini malah memicu pembentukan bunga dan buah. Mungkin karena tanaman merasa terjadi gangguan sehingga demi kelangsungan spesiesnya, demi meneruskan informasi yang dikumpulkan di DNA, demi keabadian, doi ber-reproduksi. Berbuah.
Di @halamanbelakang tehnik ini saya coba ke pohon Mulberry. Pohon Mulberry memang termasuk pohon paling vigor, sampai-sampai pemangkasan ekstrem aja enggak cukup. Tanaman terus menerus tumbuh menggila walau dimutasi.
Oleh karena itu saya coba tehnik ini dengan harapan pertumbuhan pohon dapat dikurangi. Kebetulan juga saya lebih suka buahnya daripada ranting ataupun daun Mulberry.
Seru yah? Disiksa malah membuat keturunan. Mungkin para jomblo di luar sana juga begitu. Terlalu nyaman memainkan sendiri si kecil
sampai lupa menikah. Mungkin harus di-cincture gitu..
🙃
Assalamualaykum!
Referensi :