Mungkin semua orang yang membaca judul tulisan ini sudah mafhum dengan makna bahasa peri (maksudnya peribahasa) yang saya kutip tersebut. Menyinggung peribahasa tersebut jika ditanya siapa orang terdekat dengan kita yang sudah banyak makan asam garam mungkin kita akan kompak menjawab “Ayah”.

Sampai sini jangan harap ini adalah tulisan sentimentil penggugah jiwa pemerah air mata.

😂

Kisah

“Ayah” kata sarat kebanggaan dan kesenangan. Saya ingat ayah saya pernah bercerita saat bekerja dalam sebuah proyek di daerah agak terpencil.

Jangan berharap ini adalah kisah petualangan pria yang menegangkan.

🙄

Di dalam timnya ayah saya didaulat menjadi koki kepercayaan. Yang sepertinya adalah blunder besar.

Walau Indonesia adalah negeri yang makmur. Tanahnya tanah surga. Tongkat dan batu dilempar jadi tanaman. Atlantis yang hilang (?) Negeri raja Sulaeman (?) Negeri kebangkitan Islam (?) Tetap saja memiliki tantangan besar dalam memasak jika berada di tempat yang jauh dari peradaban. Yaitu bumbu.

Namun gak kehabisan akal ayah memakai air aki sebagai bahan tambahan masakan. Demi rasa masakan yang lebih segar dan kompleks. Dari segi keilmuan Kimia hal ini praktikal tapi entah kalau dari sisi Biologi.

😰

Apalagi kalau yang digunakan adalah air aki bekas atau yang terdapat di dalam baterai. Yang jelas sudah ada kandungan Timbalnya.

😰

Tapi seingat saya gak ada sih cerita ada temannya yang tiba-tiba mengalami kerusakan otak, ginjal, atau organ vital lain.

Ya itulah satu kisah ayah saya yang serba bisa. Jack all trades senior.

...

Sampai sini kalau ada yang mengira ini adalah kisah yang ingin saya sampaikan. Kalian masih salah.

Sesungguhnya yang ingin saya ceritakan adalah tanaman ajaib yang namanya saja ajaib. Miracle Fruit.

Sekilas gak terlihat ajaib ya buruan terbaru saya ini? Biasa aja.

Coba kita lihat buahnya Yuk! Karena pohon saya belum berbuah coba kita pinjam dari sumber lain.

Juga enggak keliatan ajaib.

🤔

Konon rasanya juga hambar!

Lalu apanya yang miracle?

🙄

Ternyata keajaiban baru terjadi bila setelah kita memakan buah ini, kita memakan sesuatu yang asam. Semua yang sebenarnya asam akan terasa manis. Dari Jeruk Nipis sampai bumbu masakan yang ayah saya pakai tadi yaitu air aki alias asam Sulfat, semua akan terasa manis! Ajaib!

Keajaiban ini dilakukan oleh senyawa glikoprotein bernama Miraculin yang menipu reseptor dalam lidah. Mengalihkan rasa asam menjadi manis. Efek ini bertahan 30-60 menit tergantung banyaknya buah yang dikonsumsi.

Saya dan istri pun penasaran dan meboyong bibit Miracle Fruit ini ke @halamanbelakang dari nursery dekat rumah.

Penanaman

Konon si Miracle Berry (nama lainnya) suka kondisi lembab tapi gak suka tergenang air. Suka cahaya matahari tapi jangan kena terpaan terik langsung. Kedengarannya rewel ya? Tapi katanya (ini pengalaman pertama saya juga soalnya) gampang kok. Wajar sih soalnya tanaman ini berasal dari daerah subtropis. Iklim yang bukan-bukan. Ada panas dan hujan tapi bukan Tropis. Ada gurun tapi bukan Mediterania. Ada salju tapi bukan Kutub.

Karena itu saya memutuskan buat memakai pot/planter bag biar bisa menghidar dari air berlebihan saat musim hujan, ngeles dari panas terik saat kemarau.

Buat media tanam, pohon ajaib ini suka tanah asam dengan pH 4,8-5,5. Media yang disarankan yaitu campuran Tanah, Kompos, Cocopeat dan Perlite. Saya kurang suka yang terakhir ini karena berbahaya bila terhirup. Perlite adalah material gelas yang mengembang, biasanya terdapat di daerah pegunungan aktif. Berwarna putih, ringan, berpori. Sedang nge-tren digunakan sebagai campuran media tanam untuk meningkatkan porositas tanah, menghindari tanah dari memadat sehingga akar tanaman sulit tumbuh dan bernafas.

Ditambah lagi eksploitasi perlite dari alam berlebihan juga dapat merusak lingkungan. Jadi Yuk kurangin. Sebagai ganti walau tak sehebat perlite kita bisa menggunakan sekam mentah.

Sampai ketemu lagi dan jadilah ajaib!

😎

Referensi :

https://t.me/halamanbelakang

https://www.maximumyield.com/perlite-in-the-garden-to-use-or-not-to-use/2/2987

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Miraculin