Pertama saya mau meyakinkan kamu bahwa kamu enggak salah baca judul. Saya memang suka belajar banyak hal baru. Sayangnya karena cepat bosan atau karena tertarik dengan hal baru yang lain saya belum sempat menjadi ahli di hal yang telah saya pelajari tersebut. Jack all trades. Master of none. Walau saya enggak benci cara belajar seperti itu sih. Rasanya tepat bila memilih menjadi Pisau Tentara Swiss ketimbang menjadi Palu Godam.

Kembali ke soal percomblangan. Klien pertama yang saya comblangi yaitu bunga Markisa.

😝

Ada sedikit kisah sedih di sini. Lagi-lagi takdir cukup kejam bermain dengan kisah cinta makhluk di bumi. Enggak cuma manusia. Tanaman pun dikerjai sehingga perlu perjuangan berat demi berpadu dengan belahan jiwanya. Di sini yaitu berpindahnya serbuk sari ke putik. Tragisnya letak kepala sari pada bunga Markisa seolah berbeda kasta berada di bawah kepala putik. Tak mampu bertemu kecuali Allah mengirimkan serangga atau sang angin buat membantu.

Sayangnya akibat penggunaan pestisida yang tidak bijaksana banyak serangga bermanfaat semisal Lebah yang ikut terbantai. Yang berarti gagal kawin buat pohon Markisa.

😭

Yang berarti kemalangan juga buat petani seperti saya.

😭

Oleh karena itu saya terpaksa menggantikan tugas sang Lebah mengawinkan bunga Markisa.

Buat mengawinkan bunga Markisa kita cukup mengoleskan serbuk sari dari kepala sari (panah biru) ke kepala putik (panah merah). Sedangkan yang ditunjuk panah hijau adalah bakal buah. Jadi langsung aja petik kelopak/kepala sari kemudian tempelkan serbuk sari yang ada di atasnya ke kepala sari. Ah-uh.

Sebagai catatan tambahan bunga Markisa hanya mekar dalam kurun waktu sehari. Keesokan harinya dia bakal layu. Dan kelopak sari biasanya mekar sempurna menampakkan serbuk sarinya sekitar tengah hari. Jadi jangan sampai terlewat karena asik menunda sampai bunga layu, gugur, sia-sia, dimakan usia. Perawan/Perjaka tua. Eh!

😜

Perkawinan yang aneh ya?

😅

Maksudnya apa enaknya.. Eh..

😅

Jangan marah ya Markisa, saya sedang bersyukur jadi manusia kok.

😳

Referensi

https://t.me/halamanbelakang/