sumber gambar

Jika kemarin kita sudah menyerempet sekelebat tentang “rumah tangga” kali ini saya mau bahas secuil isinya atau kita sebut saja peralatan rumah tangga. Yaitu lampu. “Lampu Pintar” lengkapnya karena di zaman edan ini semua latah menambahkan kata “pintar” seperti “telepon pintar”; “jam tangan pintar”; “rumah pintar”; “kota pintar” dsb, banyak benda mati dikatai “pintar” sedangkan yang hidup dipuji sebaliknya, “pemimpin beg0”; “ulama beg0”; bahkan “rakyat beg0”. Jangan ge-er apalagi tersinggung. Saya sedang menggambarkan kondisi diri sendiri kok. Aneh memang padahal Rasullullah Muhammad SAW sudah menjelaskan tugas mulut cuma 2 : “bicara yang baik” atau “diam”.

Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6475 dan Muslim dalam kitab Shahihnya no. 74 meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”

...

Pada postingan kali ini saya mencoba mengulas si Lampu Pintar Yeelight. Hanya ada satu alasan saya memilih Yeelight ketimbang merk lain yang ada di pasaran. Agar lebih mudah dicerap saya coba jelaskan lewat cerita. Dulu sewaktu saya kecil saya pernah disuruh emak beli lampu ke toko agak jauh dari rumah. Beli merk Philips katanya. Saya heran bukan main, karena sebenarnya kami juga punya toko atau sebut saya warung yang juga menjual lampu. Aneh.

Tapi karena saya anak yang berbakti pada orang tua (seandainya), saya pun menurut saja. Setelah usia saya bertambah dan mulai mengenal sedikit konsep ekonomi saya baru tahu kalau ternyata lampu merk Philips memiliki harga lebih tinggi dari teman-temannya sesama lampu. Yap, itulah alasan saya memilih Yeelight milik Xiaomi ketimbang Hue-nya Philips. Karena konsep ekonomi tadi.

😜

Penjelasan yang sangat membantu kan?

😎

Unboxing

Seperti biasa kemasan yang tidak sombong dari Xiaomi, mungkin demi menggerus ongkos produksi dan ujungnya agar kita bahagia dengan harganya yang murah. Toh buat dibuang juga. Dan di dalamnya tentu saja si lampu pintar dengan buku manualnya yang kurang membantu atau lebih tepatnya kurang terbaca.

Instalasi Perangkat

Sebelum melakukan seting kita disarankan melakukan reset dengan menghidupkan dan mematikan sebanyak 5x dengan jeda sekitar 2 detik, jika reset berhasil lampu akan berkelap-kelip setelah rangkaian hidup-mati yang ke-5.

Langkah 1 : Setelah sukses melakukan reset hubungkan ponsel kamu ke hot-spot milik Yeelight yaitu jaringan nirkabel dengan SSID yeelink-blablabla.

Langkah 2 : Setelah koneksi terbentuk buka aplikasi Yeelight atau MiHome jika kamu lebih memilih aplikasi resmi dari Xiaomi. Karena di rumah saya baru ada lampu pintar saja jadi saya cukup menggunakan aplikasi Yeelight.

Langkah 3 : Tambahkan perangkat melalui menu “Add Device”. Aplikasi Yeelight ataupun MiHome akan mendeteksi lampu pintar kita secara otomatis.

Langkah 4 : Masukkan konfigurasi Router di rumah kamu. Di sini kita memberi tahu si Lampu Pintar SSID dan sandi dari router/hotspot di rumah kita untuk terhubung ke jaringan luar atau Internet.

Layanan IFTTT buat Otomatisasi

Selain kenyamanan mengontrol lampu dari ponsel kita juga dapat memanfaatkan layanan IFTTT untuk melakukan otomatisasi semisal mengganti tema/suasana sesuai perubahan cuaca. Semisal kamu sama seperti saya penyuka hujan dimana tiap rintiknya cuma mengandung kenangan dan selaput tegangan permukaannya tipis lemah dan seketika akan membuncah memercik saat menghantam bumi menyerap dan kembali sembunyi membaur bersama genangan emosi lain sembari menunggu sang pencipta meninggikannya lagi. Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi..

Berganti otomatis ke tema romantis adalah ide bagus.

Di sinilah kita akan memanfaatkan IFTTT. Oiya buat kamu yang belum tahu IFTTT bisa baca tulisan saya di sini.

Applet yang digunakan yaitu “turn on a light scene depends on weather condition”. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengaktifkannya :

Snap it!

Satu lagi yang cukup menarik yaitu fitur “snap” dimana kita dapat menangkap warna melalui kamera ponsel dan menjadikannya warna lampu.

Bingung serunya di mana?

Oke kita lanjutkan cerita hujan kita. Karena temperatur mulai turun tetiba istri mengajak untuk sedikit menghangatkan. Segelas coklat panas ternyata kurang. Singkat cerita satu sarana pengikat hati sepasang suami istri pun dieksekusi. Buat menambah temperatur suasana merubah warna ruangan sama dengan "pakaian kebarat-baratan" istri sepertinya menarik.

😍

Oke. Sekedar ilustrasi dan yang di atas itu pula foto sarung saya bukan pakaian yang tadi saya bilang. Ragu rasanya menyoroti istri pakai kamera ponsel negeri bambu lewat aplikasinya pula. Pun tema romantis sudah cukup.

Selamat ehem-ehem! 😍

Referensi

https://almanhaj.or.id/3197-menjaga-lisan-agar-selalu-berbicara-baik.html

https://t.me/halamanbelakang